The Real You
Arka turun dari tangga, kedua netranya itu menangkap punggung mungil Shashi yang sedang menatap lurus TV berukuran 72 inchi itu lemat-lemat. Seketika ia terbayang buku diary yang sempat ia baca itu. Meskipun Arka memperlakukan Shashi dingin, tapi setelah ia mengetahui beberapa hal dari gadis itu membuat hatinya sedikit terenyuh.
“Film apa?” suara purau Arka mengejutkan Shashi dari belakang, “Serius amat nontonnya.”
“Ini kak, Hospital Playlist sumpah lucu banget! Hahaha...!!”
“Tentang dokter?”
“Iyaa! Jadi teman dari kuliah gitu yang sama-sama jadi dokter terus mereka bikin band buat senang-senang. Ini drama slice of life sih tentang keseharian dokter gitu.”
Mata Arka menyipit, tangannya meraih remot yang ada di meja hadapannya cepat. “Cara setting pengaturannya gimana, nih?” tanya pemuda itu.
Shashi mengernyit heran, “Hah? Setting apa kak?”
“Ah gak jadi, ini nih.”
Arka memijit tombol kuning yang ada di remot lalu mengganti pengaturan subtitle bahasa Indonesia menjadi bahasa Inggris tanpa seizin Shashi.
“Hah?! Kok bahasa Inggris?!”
“Nonton drakor juga sambil belajar, biasain pakai subtitle bahasa Inggris.”
Shashi mengerucut bibirnya cemberut, “Ish, Kak Arka... kenapa sih gak biarin aku istirahat seharii... aja...”
“Ini istirahat kok, cuman ya sekalian belajar lah.”
Shashi merengut lagi sebal, “Ah sini remotnya, pusing kalo harus pakai bahasa Inggris!” tangannya terus meraih remot yang di bawah kuasa Arka tapi lelaki itu terus mengangkat remotnya tinggi-tinggi membuat Shashi kewalahan.
“Nurut aja sih! Udah nonton sana!”
“Gak mau ah! Balikin remotnya!”
“Mending ganti subtitle atau gue matiin TV-nya?!”
“Kak Arka rese ih! Balikin sini!”
“Eh awas, awas, Shashi!”
DUK!! KYAA BRUK!!
Tubuh keduanya terjungkang ke belakang sofa yang berubah mode jadi tempat tidur, Shashi mengangkat tubuhnya susah payah dan matanya terbelelak begitu ia mendapati dirinya yang sedang menindih tubuh Arka bahkan kedua netranya kini saling beradu. Deruan nafas Arka menerpa pipi merah Shashi, dengan cepat kedua insan itu segera bangun dari posisinya dan mengambil jarak 2 meter dari kedua tempatnya. Suasana canggung mulai memenuhi ruangan tengah, jantung Shashi terus berdetak tak menentu. Aroma maskulin Arka seolah menempel di kepalanya membuat wajahnya memerah panas.
“Gue bilang juga nurut, batu banget sih,” sergah Arka sambil meletakkan remot tersebut di sisi kirinya, “Udah tonton aja, biasain nonton pakai subtitle bahasa Inggris!”
Shashi cuman bisa mengangguk pasrah. Fokusnya juga sudah mulai buyar karena insiden tadi jadi tak ada gunanya melawan Arka.
“Ecie... Kak Arka sama Kak Shashi habis ngapain tadi?”
Suara cempreng Emily dari belakang mengejutkan dua insan yang namanya di panggil barusan. Mereka melotot ke arah Emily yang tengah menyaksikan tingkah keduanya bak adegan drama Korea, “Daripada nontonin dramanya kayaknya lebih asik nontonin kalian berdua.”
“Emily, masuk kamar sana!” titah Arka kikuk.
“Ogah, aku juga mau nonton cuman dari belakang sini HEHEHE, ayo monggo silahkan dilanjutkan, saya bantu kawal sampai jadian.”
“Emily!”
“Kak, beneran deh. Hidup lu tuh kaku banget sumpah, sekali-kali jadi anak muda gapapa lah.”
Shashi cuman mengulum senyum malu dengan tangan mungilnya yang berusaha menutupi sunggingan bibirnya. Arka melengos sebal, lelaki itu memasang airpods-nya lagi dan memutar audiobooknya keras-keras.
Emily terkekeh geli.
Et dah si Kak Arka... padahal dia gak nonton filmnya tapi tetep duduk disana nemenin Kak Shashi, hihihi, lucu banget...
Shashi berhasil menyelesaikan 5 episode dramanya sampai tamat. Ia melihat angka jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 12 malam...
TUK!
Bahu gadis itu tersontak, Shashi menoleh sedikit ke arah sampingnya yang sudah di sambut dengan senggolan pucuk kepala Arka. Ternyata lelaki itu terlelap, bahkan sudah sangat dalam tidurnya. Lagi-lagi jantung Shashi berdesir, ia berusaha untuk bergerak sepelan mungkin agar Arka tak terbangun.
“Ehm... Arka... udah belajar, Bun...”
Arka menarik tangan Shashi, ia menidurkan lagi kepalanya di bahu Shashi dan memeluk lengan mungil gadis di sampingnya erat.
Aduh... gue harus gimana...
Shashi akhirnya tak berdaya untuk melepas tangan Arka yang mengalung erat di lengannya itu, sampai akhirnya malam membiarkan keduanya tenggelam dengan bunga tidurnya...
Dan Arka mengutuk dirinya pada keesokan hari.