Nala dan Nathan

Nathaniel Atmaja, laki-laki jangkung berparas menawan itu memang dapat memikat hati siapa saja hanya dengan dari wajahnya, tapi di balik wajah tampannya itu... Nathan adalah mimpi buruk bagi Nala.

Pernikahan yang tak mereka kehendaki ini seolah mengikat dua kubu yang saling menolak. Nathan terang-terangan menolak kehadiran Nala di hidupnya dan Nala sendiri pun selalu tertekan dengan sikap Nathan yang merendahkannya.

Nala hidup dengan nasib malangnya, ia merupakan gadis yatim-piatu yang harus tinggal dengan paman-bibinya di Cianjur, dan Nala sendiri pun tak bisa hidup enak disitu. Pamannya yang hobi mabuk-mabukkan dengan Bibinya yang sakit-sakitan. Akhirnya Nala pergi dari rumahnya dan meneduh di depan panti asuhan yang selanjutnya menjadi tempat berteduh selanjutnya untuk Nala sampai ia dewasa.

Suatu waktu, Nala remaja, tepatnya berusia 18 tahun sebelum kelulusan SMA-nya. Tiba-tiba ia di datangi oleh sekumpulan pria berjas, dan disitu ada Papanya Nathan yang menceritakan suatu hal yang benar-benar tak di duga Nala.

Pamannya meninggal karena menyelamatkan nyawanya Nathan dengan mendonorkan sumsum tulangnya.

Disitu ditulis perjanjian, jika Pamannya tidak bisa di selamatkan nyawanya, maka Papanya Nathan bersedia untuk membayar lunas hutang-hutang Pamannya Nala dan menjadikan Nala sebagai pengantin dari Nathan ketika Nala sudah berusia 20 tahun.

Tentu itu ada alasannya, karena Pamannya Nala tak mau keturunannya merasakan betapa pahitnya hidup miskin.

Tapi Pamannya Nala gak tahu bahwa keponakannya itu menderita dengan pernikahan menyesakkan ini. Rasanya Nala ingin mengakhiri semua nasib malangnya ini, beberapa kali memiliki suicidal thought dan pada akhirnya tak ada pelarian lagi yang bisa ia tempuh selain kepada Tuhan.

Nala tak berhenti berdoa, ia berharap bahwa takdir pahit ini hanyalah gurauan semesta yang ingin melihat kesabarannya dan kehidupan bahagianya yang abadi akan merubah nasib malangnya.

Nala hanya butuh bersabar sedikit lagi...

2 tahun lagi, itu bukan waktu yang lama kok.

Mimpi Nala untuk sekolah desain di New York, pasti akan menjadi miliknya sebentar lagi.

Ayo Nala, Tuhan cuman menguji sebentar, semua akan manis pada waktunya...