I'm a Mess

Tiap langkah Rivan dengan wajah muramnya kini tak memberikan arti dari hidup. Mendatangi sebuah tempat bar mewah dimana memang menjadi tempat andalan bosnya mengadakan pertemuan, pikirannya kosong tak ada lagi curiga karena memang dirinya juga Rafi sudah lama selesai bahkan hancur. Anggap saja, Rivan sedang berbaik hati untuk memenuhi undangan ayah angkatnya itu.

Bang Valent MG is calling...

Bang Valent MG : RIVAN! Bang Valent MG : LO DIAJAK KETEMUAN KAN SAMA RAFI? PLEASE JANGAN MAU!!! Bang Valent MG : PASTI DIA NGERENCANAIN SESUATU SAMA LO, VAN!!!

Ponselnya terus bergetar tak ia hiraukan, kakinya masih terus melangkah menuju ruangan yang ditujukan Rafi.

“TOLONG, TOLONG!!!”

Rivan mendelik ketika ada jeritan minta tolong datang dari seorang wanita, dengan sigap pemuda itu menuju ke sumber suara. Ia melihat bagaimana seorang wanita cantik dengan gaun pestanya dikerumuni oleh kumpulan laki-laki bertampang sangar. Tanpa gentar, Rivan langsung mendorong semua kerumunan itu dan mengusir mereka agar tidak mengganggu wanita tersebut, semuanya seolah terasa mudah. Rivan datang bagai pahlawan bagi wanita tersebut.

“Mbak, Mbaknya gapapa?! Ada yang luka?! Ayo kita ke kantor polisi!” decak Rivan. Wanita itu hanya diam dengan wajah penuh rayu, dia menarik kerah baju Rivan sehingga tak sengaja bibir pemuda itu menempel di pipi sang wanita. Sontak pemuda itu menjauh hingga tubuhnya terjatuh, sekali lagi wanita itu teriak.

“KYAAA TOLONG!! SAYA DILECEHKANN!!!”

Rivan memencak kedua matanya lebar-lebar. Tak lama kehadiran para laki-laki sangar tadi kembali dan membuat Rivan semakin terkejut, mereka menghajar Rivan habis-habisan tanpa ampun. Semua orang yang ada di sana baik dari tamu, pelayan sampai tim security mendatangi lokasi kejadian dengan tergopoh-gopoh.

“INI ADA APA?!”

“RIVANDY NATHANIEL... RIVANDY NATHANIEL MELECEHKAN SAYA!!!”

Cepat pemuda itu menepis semua perkataan wanita tersebut, “SAYA GAK NGAPA-NGAPAIN!! TADI JUSTRU DIA DIGANGGU SAMA LAKI-LAKI INI!!!”

Seolah tuli justru mereka menyeret tubuh Rivan yang sudah tak berdaya lagi untuk berdiri ke pos security. Pemuda itu benar-benar dipermalukan, banyak orang yang memotret wajah babak belurnya, mereka yang dulu menatap kagum berubah jadi sinis.

Ternyata ya Rivandy Nathaniel itu gak sebaik di kamera...

Dasar artis sok jual mahal, bertindak seenaknya...

Bisa-bisanya dia ngelecehin perempuan gak bersalah, pokoknya dia harus dihukum seberat-beratnya sih.

Rivandy Nathaniel... mending enyah aja dari dunia ini.

Semesta seolah berbalik, sosok Rivandy Nathaniel yang dicintai berubah dalam sekejap menjadi menatapnya penuh kebencian.

Dari keramaian itu, samar-samar Rivan melihat keberadaan seorang pria paruh baya di belakang sana sedang tersenyum miring. Kini ia sudah tahu semuanya.

Rivan dibuat hancur sehancur-hancurnya sampai tak tersisa lagi nama dan kebanggaannya....