Biggest Fear
Wajah muram Naresh tampak setelah menghadiri rapat untuk operasi Anela. Tangannya gemetar hebat, bahkan hatinya sangat gusar begitu mendengar banyak pernyataan para dokter barusan.
“Dilihat dari kondisi pasien, untuk melakukan operasi bisa menimbulkan berbagai resiko dan paling fatalnya adalah kematian.”
“Kalo kondisinya kayak gini bukannya tidak ada jalan lain selain operasi? Bahkan kalau terlewat sehari saja tumornya bisa terus menyebar sampai ke otak dan itu lebih bahaya lagi.”
“Dokter Naresh, semua keputusan dan tanggung jawab ada di tangan anda. Tolong renungkan baik-baik apa yang di sampaikan oleh para dokter disini.”
Naresh menggenggam erat-erat jas putihnya, rasanya ingin berteriak namun Naresh urungkan niatnya bulat-bulat. Pemuda itu rasanya ingin gila karena ketakutannya sendiri.
“Demi Allah, gue gak akan maafin diri gue kalo terjadi apa-apa sama Anela nanti... Astagfirullah hal adzim...”
Tubuh Naresh mendelik begitu merasakan ponselnya bergetar panjang di sakunya.
“Halo, Assalamualaikum, dengan Dokter Naresh disini?”
“Waalaikumsalam, Dok! Ini Alisya!”
Naresh membuka kembali ponselnya, ia tak sadar kalau ternyata yang menelponnya itu adalah nomor Aisyah.
“Oh, Alisya... kamu lagi sama Kak Aisyah?”
“Iya! Hehe, kata Kak Aisyah, Dokter habis rapat hal yang sangat penting ya, Dok?”
Naresh terkekeh kecil, “Iya, lumayan penting.”
“Kalo gitu lihat dong video yang Alisya kirim!”
Naresh mengerut satu alisnya, lalu ia membuka kolom chatnya bersama Aisyah dan benar, disana ada video Alisya yang dikirim.
“Video apa nih?”
“Tonton aja, Dok, kalo gitu teleponnya Alisya matiin. Assalamualaikum!”
“Wa-Waalaikumsalam...”
Alisya mematikan ponselnya lalu Naresh akhirnya membuka video berdurasi 1 menit kurang itu dan menyaksikannya dengan serius.
Halo, Dokter Naresh! Uh... Alisya mau bilang sama Dokter kalo Dokter jangan patah semangat dan terus jadi dokter hebat seperti yang Alisya bayangkan! Dokter Naresh adalah dokter terkeren yang pernah Alisya lihat, jadi apapun itu yang dikerjakan Dokter Naresh, selama itu bersama Allah, pasti semuanya selesai dengan baik! Semangat, Dokter Naresh! Go! Go! Go!
Naresh tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi lucu Alisya sambil menunjukkan pose jogetnya yang aneh, seketika keberaniannya mulai terkumpul dan membulatkan tekadnya. Ketakutan terbesarnya mulai melebur menjadi harapan, Alisya betul, selama ia bersama Allah maka apa lagi yang harus kita takutkan?
“Terima kasih, Alisya, Aisyah...”
Alisya dan Aisyah...
“Alisya, mau bantuin Kak Aisyah gak?”
“Bantuin apa, Kak?”
“Bantu semangatin Dokter Naresh ya? Sekarang Dokter Naresh lagi rapat penting untuk menyelamatkan pasiennya dan Dokter Naresh butuh sekali kalimat penyemangat dari kamu.” “Dokter Naresh itu dokter yang hebat kan di mata kamu?”
Alisya mengangguk semangat, “Iya! Dokter hebat dan terkeren yang pernah Aisyah lihat!”
“Kalo gitu mau ya bantu Kak Aisyah?”
“Oke!”