1 Januari (2)
Di detik-detik jam 12 hendak berdentang, Satria dan Agus sudah siap dengan stick petasan yang akan mereka tarik untuk menyambut malam tahun baru.
“Bel, karena bentar lagi ulang tahun maneh... maneh yang teriak HAPPY NEW YEAR gitu yah,” pinta Satria.
“Iya santai—”
Kalimat Bella terpotong dengan dering telepon panjang yang bergetar di saku celananya.
Kak Jonathan is calling...
PIP!
“Halo, Kak Jo?”
“Kamu dimana?”
“Di rumah nih sama temen-temen.”
“Bisa keluar sebentar? Aku sebentar doang kok.”
“Oh yaudah atuh, Bella keluar dulu.”
“Iya aku tunggu ya.”
Jonathan mematikan teleponnya sepihak, lalu Bella menoleh ke belakang memastikan teman-temannya itu sedang asyik dengan kegiatannya masing-masing. Gadis itu mengendap-endap keluar dari gerbang rumahnya dan di ujung sana dekat lampu jalan, sosok Jonathan bersama mobilnya itu sudah berdiri menunggu wanita kekasihnya.
“Ah, Bel!” Jonathan melambaikan tangannya gembira, lalu Bella berlari kecil menyusul pria berpostur tubuh tegap atletis itu yang dibalut dengan kaos hitam andalannya.
“Kenapa gak masuk aja, Kak? Kita bakar-bakaran bareng di dalem,” tanya Bella.
“Ah, aku harus ikut riset penelitian dulu ke daerah Cianjur 2 minggu, abis ini langsung mau pergi ke sana,” Jonathan mencubit kedua pipi pacarnya itu gemas, “Mau puas-puasin lihat muka mbak pacar dulu sebelum pergi, hehehe...” ucapnya sambil cengengesan.
Bella mengerucut bibirnya manja, lalu Jonathan langsung melepas kedua tangannya dan segera membuka mobilnya untuk mengambil satu kantung berisi tas bermerk Chanel yang membuat Bella melongo.
“A-Apaan nih?!”
“Tas.”
“Mereknya...”
“Hm? Chanel, kenapa?”
Bella terkesiap, “Kak...! Ini tas mahal banget!”
Jonathan terkekeh geli, lalu ia meraih tengkuk kepala gadis kekasihnya dan memeluknya erat-erat memberikan kehangatannya di tengah angin malam yang dingin ini terus menerpa mereka.
“Bel...”
“Hm?”
Jonathan mengulum senyum simpul, “1... 2... 3...”
PIUUTT... DUARR!! DARR!!
Suara kembang api dari dalam rumah Bella langsung menyerbu langit, suara ledakan yang berdampingan dengan tampilan cahaya warna-warni cantik di atas sana membuat pelukan mesra mereka semakin melekat di relung jiwa.
“Selamat ulang tahun, sayang...” bisik Jonathan di tengah bisingnya suara ledakan kembang api. Bella tersenyum malu sambil mengeratkan kembali pelukannya.
Mereka sama-sama tenggelam dengan kehangatan yang mereka buat, tanpa mereka sadari...
Di ujung sana ada Abi yang menyaksikan momen itu sambil menelan kembali patah hatinya yang ke sekian kali.
1 Januari 2021,
Tanggal itu tercatat sebagai hari menyerahnya sang pejuang cinta.
Ya, Abi sudah memutuskan untuk benar-benar menyerah untuk cintanya.
Hari ini benar-benar selesai kisah kita, Bel... Selamat tinggal, 17 tahun kita, selamat tinggal, 17 tahun cintaku... semoga kamu bahagia selalu.